Primata adalah hewan
yang saat ini sangat dilindungi karena keberadaannya yang hampir punah. Di
dunia ini terdapat sekitar 200 jenis primata dan menurut artikel yang saya baca
www.investor.co.id
menyebutkan bahwa 40 jenis atau sekitar 25 persennya terdapat di
Indonesia. Meskipun tergolong banyak,
namun kondisinya hampir 70% terancam punah akibat hilangnya habibat asli para
primata tersebut, seperti adanya kerusakan hutan oleh para oknum yang tidak
bertanggung jawab, penjualan primata secara ilegal, bahkan menjadikan primata
sebagai hewan peliharaan.
Setiap taun ratusan bahkan mencapai ribuan primata
dari berbagai jenis diperdagangkan. Mereka diperjualbelikan untuk dikonsumsi,
diantaranya yang dikonsumsi adalah Lutung Jawa, Lutung Sumatera, dan Beruk.
Ironis memang hanya karna kepercayaan bahwa dengan mengkonsumsi daging primata
dapat menyembuhkan penyakit asma mereka dengan mudahnya mengkonsumsi daging
primata tanpa tahu akibat yang akan terjadi pada kelestarian primata tersebut.
Ancaman lainnya adalah
menjadikan primata sebagai hewan peliharaan. Warga yang melakukan hal tersebut
rata-rata tidak mengetahui dampak yang akan terjadi pada kelestarian hidup
primata. Mereka hanya tahu bahwa mengkoleksi primata adalah hal yang
diperbolehkan dan masih jarang ada yang melakukan. Padahal memelihara primata
yang dilindungi adalah sesuatu yang ilegal. Apalagi primata tersebut hanya
dikurung didalam kandang, dan tidak mendapatkan perlakuan hidup yang layak. Mereka
akan kehilangan insting dan nalurinya di alam, mereka juga akan kesulitan
mencari pasangan hidup. Padahal, pasangan hidup penting bagi primata untuk
berkoloni menentukan daerah kekuasaan untuk hidup dan bergenerasi. Mereka
seharusnya dialam bebas, berada pada habitatnya di alam liar bukan dalam
kurungan.
Beberapa waktu lalu,
saya menonton acara ditelevisi, saya begitu appreciate dengan seorang perancis
bernama Aurelien Brule atau biasa dipanggil Chanee yang rela menetap di
Indonesia sejak umur 16 tahun dan tidak ingin kembali kenegaranya hanya untuk
menyelamatkan primata termasuk owa atau siamang yang terancam punah. Panggilan
untuk penyelamatan itu datang ketika ia mendengar bahwa populasi owa di hutan
kalimantan tepatnya di Borneo semakin memprihatinkan. Usaha dan kegigihannya
dalam memperjuangkan primata di Indonesia membuahkan hasil kini ia berhasil
mendirikan yayasan Kalaweit yang berarti owa dalam bahasa dayak. Yayasan ini
berada di Kabupaten Barito Utara, Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Yayasan ini
berhasil mempersiapkan owa-owa yang akan dilepaskan di alam liar berjumlah 136
ekor di hutan kalimantan.
Menurut informasi yang
dikemukakan oleh Chanee, owa memiliki sifat seperti manusia,
dimana ketika ia menemukan pasangan hidup, mereka akan bersama sampai maut
memisahkan. Bahkan ketika salah satu pasangannya mati, maka owa tersebut bisa sampai
depresi ketika ditinggalkan ... ah sweet sekali ♥ ♥ coba bayangkan jika
populasi owa semakin sedikit dan akhirnya punah, tidak ada lagi cerita tentang
primata yang begitu sweet , primata yang memiliki insting liarnya, primata yang
menjadi maskot bagi negara kita.
! Stop mengonsumsi daging primata
! Stop menjadikan Primata peliharaan
! Jagalah kelestarian Primata agar tidak Punah
! Stop menjadikan Primata peliharaan
! Jagalah kelestarian Primata agar tidak Punah
Dengan begitu Primata akan hidup dengan layak dihabitatnya, dan populasinya akan tetap terjaga \☺/
0 komentar:
Posting Komentar